Bumi purba ternyata berbau seperti telur busuk. Demikian gambaran yang tepat untuk menggambarkan hasil analisis fosil yang diterbitkan di Proceedings of the National Academy of Sciences baru-baru ini.
Telur menghasilkan bau busuk ketika ada kompaun hidrogen sulfida. Bumi purba ternyata juga kaya akan mikroorganisme yang sudah saling memakan satu sama lain serta menghasilkan sampah kompaun mengandung sulfida.
Martin Braiser, pakar ilmu kebumian dari Oxford University, melakukan analisis fosil Gunflintia. Makhluk itu adalah bakteria yang sangat kecil, hanya berukuran 10 mikron. Sebagai perbandingan, mata jarum saja mempunyai saiz 1.230 mikron.
Saat menganalisis fosil itu, saintis mendapati adanya bahagian bakteria yang mengalami tebukan atau sedikit berlubang. Menurut Braiser, hal itu menjadi indikasi adanya mikroorganisme lain yang memakannya.
Analisis kemudian menemukan adanya senyawa besi sulfida. Besi sulfida adalah sebatian hasil metabolisme bakteria yang memperoleh tenaga dengan memanfaatkan sulfat. Bakteria itulah yang diduga memakan Gunflintia. Menurut saintis, bakteria itu sudah ada sejak 3.5 bilion tahun lalu.
"Sementara Gunflintia berumur setengahnya bakteria itu. Gunflintia mengesahkan bahawa bakteria yang bergantung sulfur itu juga melimpah pada 1.900 tahun lalu," kata David Wacey, penyelidik post-doktoral di University of Western Australia.
Bakteria yang memakan Gunflintia memanfaatkan sulfur untuk mendapatkan tenaga dan melepaskan sampah yang mengandung sulfur ke alam sekitar. Itulah yang membuat Bumi berbau seperti telur busuk pada masa lalu.sumber
No comments:
Post a Comment